Sistem Kerja Pentingnya melaporkan hasil kerjaan kita, bukan karena cari pujian pimpinan
Dalam sebuah pertemuan pelaksana pembangunan gedung dan yang memberikan proyek, pertemuan ini diadakan untuk evaluasi progres pembangunan, karena adanya keterlambatan dari target yang sudah disepati dalam waktu sekian bangunan sekian yang dihitung dalam sebuah prosentase, ternyata jauh.
Diundang dan hadirlah pemberi tugas/ pengguna anggaran, tim pengawas dan pemborong pelaksana pembangunan, pemborong pun membawa beberapa karyawannya tukang mandor untuk mengikuti jalannya rapat.
Sesi pertemuan inti, penjelasan dari si bos pemborong pembangunan, membuat peserta rapat hikmat mendengarkan penjelasannya, dengan nada marah marah yang mengarah kepada anak buahnya sendiri, pada intinya kesalahan diakui memang ada masalah internal, kecewa karena cara kerjanya, anak buah yang menjadi orang kepercayaannya tidak ada komunikasi yang baik dengan bos selaku direktur proyek, sehingga sang bos pun tidak bisa bertindak apa-apa karena kurangnya komunikasi.
Tinggal laporan saja susahnya apa, dengan laporan kan saya tahu masalahnya sehingga ada solusi bareng bareng menyelesaikannya, kata bigbos pemborong tersebut.
Cari kerja, dibagi tugas saya cari proyek ente yang ngerjain kalau ada lebih diberikan, kalau rugi ditanggung saya, kata bos dengan marah marah.
Akhir penjelasannya sang bigbos mengatakan, hasil kerjanya menjadi evaluasi tim pemborong, akan diperbaiki lagi dan progres pelaksanaan pembangunan yang tertinggal, selanjutnya akan dikejar ketertinggalannya.
Pesan dari kisah cerita ini adalah
Pentingnya komunikasi pelaksana tugas dan pemberi tugas, jangan melihat siapa yang memberi tugas siapa yang jadi pimpinan, bekerja adalah sebuah sistem yang sudah termanajemen, keberhasilan adalah milik tim bukan perorangan dan jika terjadi kesalahan orang pertama yang disalahkan ada pada pimpinan.
Setiap tugas apa yang sudah dilaksanakan laporkan, selain menunjukkan nyata kerja, secara tidak langsung dengan melapor juga mengurangi beban kerja, pimpinan akan memantau memonitor, jika ada yang salah akan diingatkan.
Bagi pimpinan laporan yang didapat itu baik hal sepele hal penting itu dibutuhkan karena menjadi bahan monitoring, tidak ada laporan bagaimana pimpinan mau monitor, hasil monitor kemudian berlanjut dalam pemberian kebijakan.
Jadi ketika melaporkan pekerjaan bukan karena ingin dipuji, tapi memang laporan selesai pekerjaan atau pekerjaan masih progres itu wajib penting dilaporkan pada pimpinan.
Sekian semoga menginspirasi bagi yang masih bertanya-tanya, bingung, sikap kerja disebuah perusahaan itu seperti apa, sikap karyawan bekerja disebuah kantor saya belajar dari kisah tersebut.
Diundang dan hadirlah pemberi tugas/ pengguna anggaran, tim pengawas dan pemborong pelaksana pembangunan, pemborong pun membawa beberapa karyawannya tukang mandor untuk mengikuti jalannya rapat.
Sesi pertemuan inti, penjelasan dari si bos pemborong pembangunan, membuat peserta rapat hikmat mendengarkan penjelasannya, dengan nada marah marah yang mengarah kepada anak buahnya sendiri, pada intinya kesalahan diakui memang ada masalah internal, kecewa karena cara kerjanya, anak buah yang menjadi orang kepercayaannya tidak ada komunikasi yang baik dengan bos selaku direktur proyek, sehingga sang bos pun tidak bisa bertindak apa-apa karena kurangnya komunikasi.
Tinggal laporan saja susahnya apa, dengan laporan kan saya tahu masalahnya sehingga ada solusi bareng bareng menyelesaikannya, kata bigbos pemborong tersebut.
Cari kerja, dibagi tugas saya cari proyek ente yang ngerjain kalau ada lebih diberikan, kalau rugi ditanggung saya, kata bos dengan marah marah.
Akhir penjelasannya sang bigbos mengatakan, hasil kerjanya menjadi evaluasi tim pemborong, akan diperbaiki lagi dan progres pelaksanaan pembangunan yang tertinggal, selanjutnya akan dikejar ketertinggalannya.
Pesan dari kisah cerita ini adalah
Pentingnya komunikasi pelaksana tugas dan pemberi tugas, jangan melihat siapa yang memberi tugas siapa yang jadi pimpinan, bekerja adalah sebuah sistem yang sudah termanajemen, keberhasilan adalah milik tim bukan perorangan dan jika terjadi kesalahan orang pertama yang disalahkan ada pada pimpinan.
Setiap tugas apa yang sudah dilaksanakan laporkan, selain menunjukkan nyata kerja, secara tidak langsung dengan melapor juga mengurangi beban kerja, pimpinan akan memantau memonitor, jika ada yang salah akan diingatkan.
Bagi pimpinan laporan yang didapat itu baik hal sepele hal penting itu dibutuhkan karena menjadi bahan monitoring, tidak ada laporan bagaimana pimpinan mau monitor, hasil monitor kemudian berlanjut dalam pemberian kebijakan.
Jadi ketika melaporkan pekerjaan bukan karena ingin dipuji, tapi memang laporan selesai pekerjaan atau pekerjaan masih progres itu wajib penting dilaporkan pada pimpinan.
Sekian semoga menginspirasi bagi yang masih bertanya-tanya, bingung, sikap kerja disebuah perusahaan itu seperti apa, sikap karyawan bekerja disebuah kantor saya belajar dari kisah tersebut.
Support blog ini dengan cara berbelanja online di di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung