Pengalaman Perjalanan Belajar Memasarkan Produk
![]() |
Sumber gambar : entrepreneuracademy.co.id |
Pikir saya seorang marketing ini bagus untuk mengawali sebuah karir untuk pencapaian kesuksesan materi, karena seorang marketing ini dalam pencapaian hasilnya bisa dilogika yaitu bisa menjual segini untungnya segini, jadi tergantung dari kerja keras dan kecerdasan serta skill yang dimiliki dalam memasarkan sebuah produk ataupun jasa. jika ahli pemasaran hasilnya pun luar biasa, peluang bisa cepat sukses materi.
Ujung tombak sebuah perusahaan juga seorang marketer, jika seorang marketernya handal usahanya pun maju. kalau saya bilang marketer pahlawan diera modern, yang ga setuju kalau mau debat di form komentar he....
Namun untuk menjadi seorang markerter handal itu proses, sepak terjang pengalaman akan menambah skill seorang marketer, marketing dalam belajarnya penuh dengan tempaan yang berat untuk dijalani, jarang yang kuat, sering saya temui orang cari kerja kalau ada lowongan sales, ogah ogahan, mintanya kantoran.
Dengan modal membaca kemudian menyimpulkan dan dapatlah sebuah pemahaman apa itu marketing dan peluang karir kedepannya seperti apa. dengan karakter saya dari lahir yaitu pendiem, punya tekat saya pun penasaran kemudian mencoba belajar dan berlatih jadi marketer.
Sales dan marketing disini saya terjemahkan sama yaitu memasarkan, meski sebenarnya beda, marketing pemasar, tugas pemasar bisa promo produk, bisa juga menjual, kalau sales itu orang lapangan yang menawarkan dari satu tempat ke tempat lain, itu seingat saya, kalau ada yang mengkoreksi atau menambahkan silakan he...
Berikut ada pengalaman yang dapat saya ceritakan awal mula saya belajar memasarkan produk.
1. Jadi Sales Aksesoris Handphone
Waktu masih single, bermodalkan uang pinjaman, saya kulakan, kemudian saya datangi dari counter handphone satu ke counter lain menawarkan aksesoris handphone. Dari sini saya mulai belajar marketing, berlatih berbicara, padahal saya orangnya pendiem, tapi karena tekad ingin jadi markerter, dimana harus pintar ngomong, ga pemalu, saya berlatih mulai dari sales aksesoris handphone.
Usaha ini gagal, akhir dari sales aksesoris ini saya titipkan di salah satu counter dengan sistem konsinyasi, tiap bulan saya ambil penjualan di counter yang saya titipi.
2. Jualan Baju di Pasar Malam
Suatu hari istri usaha jualan baju dirumah, karena penjualan kurang, saya pun berkeliling membuka lapak dipasar malam, disini ada sebuah pelajaran yaitu tentang bagus tidaknya baju, ditempat satu tidak laku karena katanya jelek dan saya pun melihatnya jelek, ditempat lain ternyata ada yang menyukainya dan membelinya.
Dari sini dapat kesimpulan, konsumen ini banyak karakter, jadi terus berjuang saja ketika berjualan yang sabar, jangan menyerah. hari ini tidak laku, besok tidak tahu.
3. Jadi Internet Marketer
Berawal dari analisa pikiran sepertinya didaerah untuk berbisnis ini sulit berkembang, pernah ketika saya jadi supplier warung makan masakan padang, kelihatannya ramai, pemiliknya mengatakan, "bertahan saja sudah bersyukur, untuk berkembang sulit di kota kecil.
Dari situlah saya mulai berpikir dan sementara berhenti bisnis offline, saya mulai dari nol belajar internet marketing, saya banyak belajar dengan bantuan mesin pencari google search, apa yang ada dibenak saya, saya cari di google saya baca dari satu blog ke blog lainnya.
Sampai saya tahu mengelola blog, bisnis online dan peluang-peluang mendapatkan uang dari internet.
Pernah suatu waktu teman datang kerumah, membawa produk buatannya sendiri, dan meminta saya memasarkannya, karena hanya titip jual, saya pun mencobanya pasarkan di internet, dan hasilnya meski produk merk baru Alhamdulillah saya dapat menjual hampir 200 botol.
Sampai sekarang saya terus belajar internet marketing, dan sepertinya saya memang tidak bakat jualan secara langsung, pernah usaha jualan toko online, laku jualannya, tapi ada rasa malas ketika menemui pembeli yang rewel bawel, saya rubah polanya, sekarang ini hanya mengelola blog dan blog tersebut jadi media promosi, jadi saya tidak kontak langsung dengan pembeli.
Catatan dalam perjalanan belajar memasarkan produk, mengingatkan saya, agar jangan lupa mendahulukan kewajiban sebagai orang muslim, yaitu menjaga sholatnya dan mendahulukannya. karena logika saja tidak cukup, manusia hanya berencana, rezeki adalah urusan-Nya.
Baca juga cerita pengalaman lainnya :
Demikian sharing hari ini sebuah Pengalaman Perjalanan Belajar Memasarkan Produk, semoga bermanfaat.
Support blog ini dengan cara berbelanja online di di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung