Kumpulan Panduan Budidaya Lele
PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya di masyarakat kita adalah :
1. Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
2. Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
1. Banyak ikan lele yang hilang/sakit
2. Hasil atau tonase jauh dari harapan
3. Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp 15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain sekarang untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada dalam tulisan ini.
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Semua dikupas dalam tulisan di modul yang disusun oleh penulis.
HARAPAN PENULIS
Dengan disusunnya modul yang bisa dipesan diharapkan dapat :
1. Membantu pem budidaya ikan lele yang selama ini selalu rugi dalam budidaya ikan lele. Dan tidak terjerumus oleh buku buku yang hanya memberikan harapan setinggi langit tetapi tidak sesuai fakta.
2. Meningkatkan atau menambah penghasilan masyrakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa tengah pada khususnya.
3. Banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang untuk meningkatkan kesejahteraan.
4. Membantu program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
- JANGAN MELIHAT BENTUK BUKU ATAU MODUL DAN UANG YANG DIKELUARKAN,TETAPI LIHATLAH ISI DARI BUKU ITU YANG SEHARGA JUTA AN RUPIAH
- UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN PENDAPATAN YANG MELIMPAH SESEORANG HARUS BEKERJA KERAS DAN MEMERLUKAN MODAL.( BOHONG BILA TANPA MODAL,BEKERJA KERAS BISA MENDAPATKAN HASIL YANG MELIMPAH)
UNTUK MENDAPATKAN MODUL PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA IKAN LELE DAPAT MEMESAN PADA PENULIS DENGAN MENGHUBUNGI DI:
DWI AVIANTO
NO.HP : 085229772710
EMAIL : dwiavianto1998@gmail.com
Dengan memesan modul seharga Rp 200.000,00 + Ongkos kirim
BILA ANDA MERASA HARGA MODUL TERLALU MAHAL SILAHKAN CARI BUKU YANG LEBIH MURAH YANG HASIL NYA BELUM TENTU BISA DI HARAPKAN.
BUKU HANYALAH KUMPULAN KERTAS YANG HARGANYA MURAH DAN TERJANGKAU.
TETAPI TEKNOLOGI HAMPIR TIDAK BISA DIBELI DENGAN HARGA YANG MURAH.
HASILNYA BISA DIBANDINGKAN!!!!!.
Untuk yang ragu ragu disarankan untuk tidak usah memesan dan silahkan mencari penghasilan yang lain.
Hanya untuk yang berpikiran maju dan ingin berkembang
Diposkan oleh bibitlele.com di 21:50 1 komentar: Link ke posting ini
Jumat, 01 Januari 2010
PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya di masyarakat kita adalah :
Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
Banyak ikan lele yang hilang/sakit
Hasil atau tonase jauh dari harapan
Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp 15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain sekarang untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada dalam tulisan
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal - Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan.
Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.
Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.
Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan
Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Setelah menetas bibit ikan lele dapat dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihari kembali hingga besar. Karena bibit lele langsung bisa dijual ketika menetas, sehingga merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Penyediaan bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm dapat tercapai ketika usia penetasan sudah mencapai sebulan. Umumnya pemeliharaan bibit dilakukan di kolom berlumpur atau sawah yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas. Tetapi pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya.
Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan. Setelah bibit mencapai ukuran ini, maka sejatinya sudah bisa dijual sebagai bibit yang mendatangkan profit bagi peternak.
Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi
Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Hal yang paling utama dilakukan ketika ingin membudidayakan ikan lele untuk tujuan konsumsi adalah mempersiapakan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.
Dalam persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu dan kemudian diberi terpal. Cara menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling tepat karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama.
Pemeliharaan Ikan Lele
Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm bisi diisi dengan air 40 cm. Hal ini dilakukan agar anakan ikan tidak merasa capek naik turun dari dasar kolam untuk mengambil oksigen. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Perlu disediakan pula rumpon atau pelindu untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.
Pemberian pakan pelet dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.
Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.
Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.
Cara Budidaya Ikan Lele
Cara Budidaya Ikan Lele – Buka Mata. Bagi pemula yg ingin mengetahui “Cara Budidaya Ikan Lele” perlu mempertimbangkan langkah-langkah berikut:
A. Mengenali Ikan Lele
Untuk Budidaya Ikan Lele, sebaiknya kenalilah jenis-jenisnya, habitatnya, makanan & tata cara perawatannya.
B. Perisapan Kolam Ikan lele
Di dlm budidaya ikan lele memerlukan kolam yg ideal. Kolam ikan lele yg tdk memenuhi persyaratan akan berakibat buruk utk kelanjutan budidaya ikan lele, kolam haruslah disesuaikan dgn kebutuhan, apakah utk segmen pembenihan atau segmen pembesaran, demikian juga dgn jenis kolamnya, kolam tanah, kolam semen atau kolam terpal, ukuran kolam juga harus diperhatikan agar dpt disesuaikan dgn kisaran tebar ideal yg biasanya berkisar 100 s/d 120 ekor/m2.
C. Persiapan Air Kolam
Hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya ikan lele adalah persiapan air kolam. Persiapan ini juga wajib & berperan sangat penting, karena banyak penyakit & tingginya angka kematian ikan lele yg penyebabnya karena kondisi air yg tdk memenuhi syarat, misalnya PH airnya, banyak pengusaha ternak ikan lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa PH yg baik utk ikan lele adalah antara 7 s/d 8, tapi tdk menerapkannya. Hal ini sangat merugikan, khususnya dlm usaha budidaya ikan lele, jangan menebar benih ikan lele dgn kondisi PH yg belum memenuhi syarat, sebaiknya gunakan alat pengukur PH agar tepat. Karena PH-nya cocok maka Sekali ikan lele akan merasa nyaman & sesuai dgn kebutuhan hidupnya dgn melaksanakan persiapan air kolam secara benar shg ikan lele dapat tumbuh & berkembang sesuai dgn target produksi.
D. Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
Tata cara pemberian pakan ikan lele di budidaya ikan lele jangan dianggap remeh, karena pemberian pakan ikan lele yg salah bisa mengakibatkan pemborosan & bisa juga membuat ikan lele menjadi mati. Kalau ada waktu, silakan mampir utk mengetahui tata cara pemberian pakan di artikel 'cara pemberian pakan ikan lele'.
E. Proses Pengambilan & Penebaran Indukan atau Bibit Ikan Lele
Proses pengambilan & penebaran indukan atau bibit ikan lele di budidaya ikan lele harus dilakukan dgn benar, misalnya proses pembelian induk utk segmen pembenihan, selain kualitas indukan ikan lele yg harus baik, tempat pembelian juga harus terjamin & dapat dipercaya, setelah itu proses pengiriman indukan juga harus dgn cara-cara yg benar, agar indukan ikan lele tdk stres & selamat sampai ke kolam, pada saat indukan ikan lele dilepaskan dikolam indukan juga harus dgn tata cara yg benar. Pada tahap pembenihan juga ada proses penyortiran, bibit lele yg sudah disortir sesuai dgn ukurannya akan dijual atau dimasukkan kedlm kolam pembesaran benih selanjutnya. Para pembudidaya ikan lele biasanya melakukan proses puasa pada benih lele sebelum melakukan penyortiran, hal ini juga dilakukan oleh pembudidaya ikan lele pada segmen pembesaran, para pembudidaya ikan lele di segmen pembesaran biasanya tdk langsung memberi makan pada bibit lele yg baru ditebar selama setengah hari, bibit lele yg ditebar & langsung diberi pakan lebih rentan terserang penyakit & mengalami kematian.
Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele ( Cara Terbaru )
Assalamu Alaikum WR.WB
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Permintaannya selalu ada, karena ikan ini banyak diminati. Terutama untuk dijadikan lauk makanan. iklan lele memang cukup di minati di masyarkat kita.
Salah satu tempat budidaya ikan lele terletak di Kampung Cibodas, Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Banten. Pemiliknya Haji Aip Suhendri. Letak kolam budidaya lele ini tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Lebak, Banten.
Disini terdapat 15 kolam dengan ukuran 5 kali 10, yang berisi ribuan ekor ikan lele. Budidaya ikan lele di tempat ini dilakukan mulai dari pembenihan. Untuk proses pembenihan disini terdapat 150 ekor induk lele yang berat per ekornya bisa mencapai 4 kilogram.
Benih ikan lele yang dihasilkan, berukuran antara 5 sampai 15 centimeter telah dapat dipasarkan. Harganya berkisar 200 hingga 500 rupiah per ekor. Pembesaran ikan lele di tempat ini, tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 2 bulan.
Memelihara ikan lele tergolong mudah. Karena tidak memerlukan air yang banyak dan tidak memerlukan air yang selalu bersih. Selain itu, ikan lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanannya cukup.
Setiap hari sekitar satu ton ikan lele dihasilkan dari tempat ini. Ikan lele ukuran besar dijual antara 8 r
ibu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Setiap kilogramnya terdiri dari 10 ekor ikan. Usahabudidaya lele ini memiliki prospek yang baik. Keuntungan yang diperoleh setiap bulan paling sedikit 3 juta rupiah.(Helmi Azahari/Ijs)
Sumber
Budi Daya Lele Dumbo kolam terpal
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele Peternakan Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah dituliskan mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.
Salah Satu Model Kolam Terpal Lele Dumbo
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan
Peluang Usaha Budi Daya Lele dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
- Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo, setelah menetas bisa dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa dijual, sehingga merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Lele Dumbo, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele Dumbo.
- Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran 2-3 cm dan siap untuk dijual ke pasaran. Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka. Pembesaran Lele Dumbo pada bak atau kolam terpal pada ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
- Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih lele dumbo siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha. Biasanya ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.
Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi
Lele dumbo untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya lele dumbo untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran lele dumbo yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Persiapan untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam , persiapan material terpal ,dan persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara. Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter, yang bisa diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal tahan lebih lama.
Pemeliharaan Lele Dumbo
Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dasar kolam untuk mengambil oksigen, seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan pula rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup.
Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele dumbo lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya.
Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan atau jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.Pembuatan Kolam Terpal Untuk Lele
Posted by nto on Jul 4, '08 5:20 AM for everyone
Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan cara pembuatan kolam terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya lakukan sendiri, sehingga mungkin ada beberapa perbedaan dengan orang2 yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang sudah di jelaskan di blog2 lain.
Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?
1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.
2. Terpal, berukuran ukuran 4x5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw
juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu
pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.
3. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang
lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa
pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.
Cara pembuatan :
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m untuk panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua terpasang, maka terpal dapat dipasang membentuk segi empat di dalam rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok. Karena nantinya terpal akan diisi air, maka pastikan rangka kolam terpasang dengan kuatAnalisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal
Posted by nto on Jul 4, '08 3:38 AM for everyone
Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini? Analisa usaha ini gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang gw alami artinya sampai tahap pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.
1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum
Analisa Usaha Budidaya Lele
A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-
B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-
Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-
BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5
Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti kata apa adanya saja.. hehehe...
2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini
Biaya investasi
1. Lahan Tanah (saya tanggung) Rp. 0,-
2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
3. Bambu (saya tanggung) Rp. 0,-
4. Paku 1 kg Rp. 8.000,
5. Tukang (saya sendiri) Rp. 0,-
Jumlah Rp. 308.000,-
Biaya Produksi
1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- Rp. 300.000,-
2. Pakan :
Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- Rp. 50.000,
Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- Rp. 180.000,-
Biaya obat/lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 580.000,-
Jumlah modal awal = Rp. 888.000
Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg
Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)
150 X 9.000 = Rp. 1.350.000
Pemasukan/panen = Rp. 1.350.000
Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 - Rp. 888.000
= Rp. 462.000,-
Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2 "saya tanggung" itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu. hehehehe....
Cara Budidaya Ikan Lele Organik
06:47 lefko budianovi
Salah satu tempat makan favorit saya adalah warung makan lesehan. Kalau di Makassar lebih dikenal dengan sebutan sari laut. Makanan yang disajikan lezat dan yang saya suka adalah tidak perlu mengeluarkan duit banyak. Menu di warung lesehan rata-rata hampir semua sama. Ayam goreng, ayam bakar,bebek, cumi, ikan baronang, pecel lele dan banyak lagi. Namanya saja “ Sari Laut” tentu yang paling banyak dihidangkan adalah ikan, lha kok ada ayam ya???
Orang-orang Indonesia paling gemar memakan ikan, dihidangkan dengan dibakar,digoreng atau dimasak semuanya lezat dan bergizi tinggi. Nah salah satu ikan yang paling laku di warung lesehan adalah ikan lele.
Bentuknya cukup unik, panjang, sedikit berlendir, licin dan berkumis. Ikan ini cukup mengandung vitamin dan mineral serta sangat mudah mengembangbiakkannya.
Budidaya ikan lele organik menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangbiakkan lele. Peluang bisnis yang besar dari budidaya lele menyebabkan banyaknya orang melakoni usaha ini. Perawatan lele cukup mudah dan tidak terlalu makan biaya. Untuk tempat pembiakan cukup dengan membuatkan kolam air tawar dan ram untuk mencegah lele keluar dari kolam.
Untuk permulaan, buatlah kolam dengan ukuran 2×3 meter dengan dengan ketinggian 120 cm. Untuk lebih menghemat, bata hanya digunakan untuk membuat dinding kolamnya saja. Untuk alas kolam dapat dengan menggunakan terpal ukuran 50 meter. Kedalaman air sebaiknya 80 cm, ini agar lele tidak pendek.
Untuk air, dapat menggunakan air sumur,pam,sungai dan lainnya. Yang penting air tersebut bersih dan tidak tercemar. Diatas kolam pasanglah ram atau jaring agar ikan tidak loncat. Untuk pakan anda dapat menaburkan pupuk urea,tsp atau pupuk kandang. Biarkan sekitar 7 hari agar pakan alami berupa plangton terbentuk.
Untuk pembenihan bisa dengan memasukkan 300 sampai 400 ekor yang seukuran ibu jari. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam ada baiknya benih-benih tadi di bersihkan dari hama dengan memasukkan formalin kedalam wadah sebanyak 35 gram. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Setelah itu kita dapat mengaklamasi air yang ada dalam wadah penampungan sementara. Masukkan air kolam perlahan-lahan kedalam wadah penampungan benih. Biarkan airnya bercampur. Hal ini dimaksudkan agar benih-benih tadi bisa menyesuaikan perlahan dengan air kolam.
Setelah 15 menit bibit dapat dipindahkan ke kolam. Sebaiknya pada saat pagi atau sore. Jangan langsung diberi makan, biarkan benih-benih tadi memakan pakan alaminya. Setelah satu minggu baru diberi makanan tambahan. Untuk pakannya, lele bisa diberikan pelet dan cacahan usus ayam. Selain itu sisa makanan semalam pun bisa diberikan ke lele karena lele makan segalanya.
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya di masyarakat kita adalah :
1. Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
2. Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
1. Banyak ikan lele yang hilang/sakit
2. Hasil atau tonase jauh dari harapan
3. Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp 15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain sekarang untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada dalam tulisan ini.
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Semua dikupas dalam tulisan di modul yang disusun oleh penulis.
HARAPAN PENULIS
Dengan disusunnya modul yang bisa dipesan diharapkan dapat :
1. Membantu pem budidaya ikan lele yang selama ini selalu rugi dalam budidaya ikan lele. Dan tidak terjerumus oleh buku buku yang hanya memberikan harapan setinggi langit tetapi tidak sesuai fakta.
2. Meningkatkan atau menambah penghasilan masyrakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa tengah pada khususnya.
3. Banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang untuk meningkatkan kesejahteraan.
4. Membantu program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
- JANGAN MELIHAT BENTUK BUKU ATAU MODUL DAN UANG YANG DIKELUARKAN,TETAPI LIHATLAH ISI DARI BUKU ITU YANG SEHARGA JUTA AN RUPIAH
- UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN PENDAPATAN YANG MELIMPAH SESEORANG HARUS BEKERJA KERAS DAN MEMERLUKAN MODAL.( BOHONG BILA TANPA MODAL,BEKERJA KERAS BISA MENDAPATKAN HASIL YANG MELIMPAH)
UNTUK MENDAPATKAN MODUL PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA IKAN LELE DAPAT MEMESAN PADA PENULIS DENGAN MENGHUBUNGI DI:
DWI AVIANTO
NO.HP : 085229772710
EMAIL : dwiavianto1998@gmail.com
Dengan memesan modul seharga Rp 200.000,00 + Ongkos kirim
BILA ANDA MERASA HARGA MODUL TERLALU MAHAL SILAHKAN CARI BUKU YANG LEBIH MURAH YANG HASIL NYA BELUM TENTU BISA DI HARAPKAN.
BUKU HANYALAH KUMPULAN KERTAS YANG HARGANYA MURAH DAN TERJANGKAU.
TETAPI TEKNOLOGI HAMPIR TIDAK BISA DIBELI DENGAN HARGA YANG MURAH.
HASILNYA BISA DIBANDINGKAN!!!!!.
Untuk yang ragu ragu disarankan untuk tidak usah memesan dan silahkan mencari penghasilan yang lain.
Hanya untuk yang berpikiran maju dan ingin berkembang
Diposkan oleh bibitlele.com di 21:50 1 komentar: Link ke posting ini
Jumat, 01 Januari 2010
PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya di masyarakat kita adalah :
Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
Banyak ikan lele yang hilang/sakit
Hasil atau tonase jauh dari harapan
Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp 15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain sekarang untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada dalam tulisan
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal - Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan.
Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.
Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.
Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan
Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Setelah menetas bibit ikan lele dapat dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihari kembali hingga besar. Karena bibit lele langsung bisa dijual ketika menetas, sehingga merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Penyediaan bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm dapat tercapai ketika usia penetasan sudah mencapai sebulan. Umumnya pemeliharaan bibit dilakukan di kolom berlumpur atau sawah yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas. Tetapi pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya.
Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan. Setelah bibit mencapai ukuran ini, maka sejatinya sudah bisa dijual sebagai bibit yang mendatangkan profit bagi peternak.
Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi
Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Hal yang paling utama dilakukan ketika ingin membudidayakan ikan lele untuk tujuan konsumsi adalah mempersiapakan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.
Dalam persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu dan kemudian diberi terpal. Cara menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling tepat karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama.
Pemeliharaan Ikan Lele
Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm bisi diisi dengan air 40 cm. Hal ini dilakukan agar anakan ikan tidak merasa capek naik turun dari dasar kolam untuk mengambil oksigen. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Perlu disediakan pula rumpon atau pelindu untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.
Pemberian pakan pelet dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.
Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.
Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.
Cara Budidaya Ikan Lele
Cara Budidaya Ikan Lele – Buka Mata. Bagi pemula yg ingin mengetahui “Cara Budidaya Ikan Lele” perlu mempertimbangkan langkah-langkah berikut:
A. Mengenali Ikan Lele
Untuk Budidaya Ikan Lele, sebaiknya kenalilah jenis-jenisnya, habitatnya, makanan & tata cara perawatannya.
B. Perisapan Kolam Ikan lele
Di dlm budidaya ikan lele memerlukan kolam yg ideal. Kolam ikan lele yg tdk memenuhi persyaratan akan berakibat buruk utk kelanjutan budidaya ikan lele, kolam haruslah disesuaikan dgn kebutuhan, apakah utk segmen pembenihan atau segmen pembesaran, demikian juga dgn jenis kolamnya, kolam tanah, kolam semen atau kolam terpal, ukuran kolam juga harus diperhatikan agar dpt disesuaikan dgn kisaran tebar ideal yg biasanya berkisar 100 s/d 120 ekor/m2.
C. Persiapan Air Kolam
Hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya ikan lele adalah persiapan air kolam. Persiapan ini juga wajib & berperan sangat penting, karena banyak penyakit & tingginya angka kematian ikan lele yg penyebabnya karena kondisi air yg tdk memenuhi syarat, misalnya PH airnya, banyak pengusaha ternak ikan lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa PH yg baik utk ikan lele adalah antara 7 s/d 8, tapi tdk menerapkannya. Hal ini sangat merugikan, khususnya dlm usaha budidaya ikan lele, jangan menebar benih ikan lele dgn kondisi PH yg belum memenuhi syarat, sebaiknya gunakan alat pengukur PH agar tepat. Karena PH-nya cocok maka Sekali ikan lele akan merasa nyaman & sesuai dgn kebutuhan hidupnya dgn melaksanakan persiapan air kolam secara benar shg ikan lele dapat tumbuh & berkembang sesuai dgn target produksi.
D. Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
Tata cara pemberian pakan ikan lele di budidaya ikan lele jangan dianggap remeh, karena pemberian pakan ikan lele yg salah bisa mengakibatkan pemborosan & bisa juga membuat ikan lele menjadi mati. Kalau ada waktu, silakan mampir utk mengetahui tata cara pemberian pakan di artikel 'cara pemberian pakan ikan lele'.
E. Proses Pengambilan & Penebaran Indukan atau Bibit Ikan Lele
Proses pengambilan & penebaran indukan atau bibit ikan lele di budidaya ikan lele harus dilakukan dgn benar, misalnya proses pembelian induk utk segmen pembenihan, selain kualitas indukan ikan lele yg harus baik, tempat pembelian juga harus terjamin & dapat dipercaya, setelah itu proses pengiriman indukan juga harus dgn cara-cara yg benar, agar indukan ikan lele tdk stres & selamat sampai ke kolam, pada saat indukan ikan lele dilepaskan dikolam indukan juga harus dgn tata cara yg benar. Pada tahap pembenihan juga ada proses penyortiran, bibit lele yg sudah disortir sesuai dgn ukurannya akan dijual atau dimasukkan kedlm kolam pembesaran benih selanjutnya. Para pembudidaya ikan lele biasanya melakukan proses puasa pada benih lele sebelum melakukan penyortiran, hal ini juga dilakukan oleh pembudidaya ikan lele pada segmen pembesaran, para pembudidaya ikan lele di segmen pembesaran biasanya tdk langsung memberi makan pada bibit lele yg baru ditebar selama setengah hari, bibit lele yg ditebar & langsung diberi pakan lebih rentan terserang penyakit & mengalami kematian.
Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele ( Cara Terbaru )
Assalamu Alaikum WR.WB
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Permintaannya selalu ada, karena ikan ini banyak diminati. Terutama untuk dijadikan lauk makanan. iklan lele memang cukup di minati di masyarkat kita.
Salah satu tempat budidaya ikan lele terletak di Kampung Cibodas, Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Banten. Pemiliknya Haji Aip Suhendri. Letak kolam budidaya lele ini tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Lebak, Banten.
Disini terdapat 15 kolam dengan ukuran 5 kali 10, yang berisi ribuan ekor ikan lele. Budidaya ikan lele di tempat ini dilakukan mulai dari pembenihan. Untuk proses pembenihan disini terdapat 150 ekor induk lele yang berat per ekornya bisa mencapai 4 kilogram.
Benih ikan lele yang dihasilkan, berukuran antara 5 sampai 15 centimeter telah dapat dipasarkan. Harganya berkisar 200 hingga 500 rupiah per ekor. Pembesaran ikan lele di tempat ini, tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 2 bulan.
Memelihara ikan lele tergolong mudah. Karena tidak memerlukan air yang banyak dan tidak memerlukan air yang selalu bersih. Selain itu, ikan lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanannya cukup.
Setiap hari sekitar satu ton ikan lele dihasilkan dari tempat ini. Ikan lele ukuran besar dijual antara 8 r
ibu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Setiap kilogramnya terdiri dari 10 ekor ikan. Usahabudidaya lele ini memiliki prospek yang baik. Keuntungan yang diperoleh setiap bulan paling sedikit 3 juta rupiah.(Helmi Azahari/Ijs)
Sumber
Budi Daya Lele Dumbo kolam terpal
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele Peternakan Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah dituliskan mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.
Salah Satu Model Kolam Terpal Lele Dumbo
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele - Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan
Peluang Usaha Budi Daya Lele dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
- Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo, setelah menetas bisa dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa dijual, sehingga merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Lele Dumbo, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele Dumbo.
- Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran 2-3 cm dan siap untuk dijual ke pasaran. Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka. Pembesaran Lele Dumbo pada bak atau kolam terpal pada ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
- Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih lele dumbo siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha. Biasanya ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.
Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi
Lele dumbo untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya lele dumbo untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran lele dumbo yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Persiapan untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam , persiapan material terpal ,dan persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara. Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter, yang bisa diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal tahan lebih lama.
Pemeliharaan Lele Dumbo
Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dasar kolam untuk mengambil oksigen, seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan pula rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup.
Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele dumbo lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya.
Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan atau jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.Pembuatan Kolam Terpal Untuk Lele
Posted by nto on Jul 4, '08 5:20 AM for everyone
Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan cara pembuatan kolam terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya lakukan sendiri, sehingga mungkin ada beberapa perbedaan dengan orang2 yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang sudah di jelaskan di blog2 lain.
Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?
1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.
2. Terpal, berukuran ukuran 4x5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw
juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu
pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.
3. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang
lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa
pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.
Cara pembuatan :
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m untuk panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua terpasang, maka terpal dapat dipasang membentuk segi empat di dalam rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok. Karena nantinya terpal akan diisi air, maka pastikan rangka kolam terpasang dengan kuatAnalisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal
Posted by nto on Jul 4, '08 3:38 AM for everyone
Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini? Analisa usaha ini gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang gw alami artinya sampai tahap pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.
1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum
Analisa Usaha Budidaya Lele
A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-
B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-
Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-
BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5
Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti kata apa adanya saja.. hehehe...
2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini
Biaya investasi
1. Lahan Tanah (saya tanggung) Rp. 0,-
2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
3. Bambu (saya tanggung) Rp. 0,-
4. Paku 1 kg Rp. 8.000,
5. Tukang (saya sendiri) Rp. 0,-
Jumlah Rp. 308.000,-
Biaya Produksi
1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- Rp. 300.000,-
2. Pakan :
Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- Rp. 50.000,
Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- Rp. 180.000,-
Biaya obat/lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 580.000,-
Jumlah modal awal = Rp. 888.000
Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg
Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)
150 X 9.000 = Rp. 1.350.000
Pemasukan/panen = Rp. 1.350.000
Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 - Rp. 888.000
= Rp. 462.000,-
Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2 "saya tanggung" itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu. hehehehe....
Cara Budidaya Ikan Lele Organik
06:47 lefko budianovi
Salah satu tempat makan favorit saya adalah warung makan lesehan. Kalau di Makassar lebih dikenal dengan sebutan sari laut. Makanan yang disajikan lezat dan yang saya suka adalah tidak perlu mengeluarkan duit banyak. Menu di warung lesehan rata-rata hampir semua sama. Ayam goreng, ayam bakar,bebek, cumi, ikan baronang, pecel lele dan banyak lagi. Namanya saja “ Sari Laut” tentu yang paling banyak dihidangkan adalah ikan, lha kok ada ayam ya???
Orang-orang Indonesia paling gemar memakan ikan, dihidangkan dengan dibakar,digoreng atau dimasak semuanya lezat dan bergizi tinggi. Nah salah satu ikan yang paling laku di warung lesehan adalah ikan lele.
Bentuknya cukup unik, panjang, sedikit berlendir, licin dan berkumis. Ikan ini cukup mengandung vitamin dan mineral serta sangat mudah mengembangbiakkannya.
Budidaya ikan lele organik menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangbiakkan lele. Peluang bisnis yang besar dari budidaya lele menyebabkan banyaknya orang melakoni usaha ini. Perawatan lele cukup mudah dan tidak terlalu makan biaya. Untuk tempat pembiakan cukup dengan membuatkan kolam air tawar dan ram untuk mencegah lele keluar dari kolam.
Untuk permulaan, buatlah kolam dengan ukuran 2×3 meter dengan dengan ketinggian 120 cm. Untuk lebih menghemat, bata hanya digunakan untuk membuat dinding kolamnya saja. Untuk alas kolam dapat dengan menggunakan terpal ukuran 50 meter. Kedalaman air sebaiknya 80 cm, ini agar lele tidak pendek.
Untuk air, dapat menggunakan air sumur,pam,sungai dan lainnya. Yang penting air tersebut bersih dan tidak tercemar. Diatas kolam pasanglah ram atau jaring agar ikan tidak loncat. Untuk pakan anda dapat menaburkan pupuk urea,tsp atau pupuk kandang. Biarkan sekitar 7 hari agar pakan alami berupa plangton terbentuk.
Untuk pembenihan bisa dengan memasukkan 300 sampai 400 ekor yang seukuran ibu jari. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam ada baiknya benih-benih tadi di bersihkan dari hama dengan memasukkan formalin kedalam wadah sebanyak 35 gram. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Setelah itu kita dapat mengaklamasi air yang ada dalam wadah penampungan sementara. Masukkan air kolam perlahan-lahan kedalam wadah penampungan benih. Biarkan airnya bercampur. Hal ini dimaksudkan agar benih-benih tadi bisa menyesuaikan perlahan dengan air kolam.
Setelah 15 menit bibit dapat dipindahkan ke kolam. Sebaiknya pada saat pagi atau sore. Jangan langsung diberi makan, biarkan benih-benih tadi memakan pakan alaminya. Setelah satu minggu baru diberi makanan tambahan. Untuk pakannya, lele bisa diberikan pelet dan cacahan usus ayam. Selain itu sisa makanan semalam pun bisa diberikan ke lele karena lele makan segalanya.
Support blog ini dengan cara berbelanja online di di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com
blog yang informatif semoga bermanfaat
ReplyDeleteIni teori, bukan realnya..
ReplyDeleteContoh:
[1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum]
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,- --> Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Alamatnya cuma mau jual buku utk pemula... TEGA KALI KAU!
makasih gan infonya semoga bermanfaat bwt saya, saya baru menggeluti usaha lele d pekrangan rmh,,,,
ReplyDeletethanks telah berbagi info bisnis budidaya lele..
ReplyDelete