TIPS-TIPS IBU UNTUK SANG BUAH HATI


Artikel ini hasil dari kopas lupa karena dari berbagi sumber, mendapatkannya dari dulu saya berinternet yang saya simpan dalam hardisk, kemudian saya tampilkan diblog ini

Tips agar anak bisa bermain sendiri
Author: Iim Rochimah | Posted at: 11:17 | Filed Under: Tips Mendidik Anak | 
Pernahkah Anda merasa ingin beristirahat sejenak dan mengerjakan sesuatu tanpa harus mengkhawatirkan si kecil yang sedang lincah bermain?

Bagaimanapun, Anda memerlukan waktu sejenak untuk diri sendiri, lepas dari rutinitas mengasuh anak, meski tidak terlalu lama dan hanya beberapa jam saja. Namun begitu, si kecil seringkali susah untuk ditinggalkan. Baru beberapa saat Anda membaca buku, tiba-tiba ia sudah berada di hadapan sambil membawa buku cerita kesayangannya dan meminta Anda untuk membacakannya sambil mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat sedikit kewalahan.

Sirnalah sudah keinginan Anda untuk membaca novel yang baru Anda beli kemarin sambil bersantai menikmati suguhan teh hangat.

Anda mungkin berharap si kecil bisa bermain sendiri sebentar tanpa harus ditemani. Sebenarnya ada cara untuk membuat si kecil sedikit sibuk selama beberapa jam. Ikutilah tip-tipnya berikut ini !

Buatlah zona bermain si kecil di rumah
Ciptakan suasana kamar bermain yang penuh kreasi sesuai keinginannya. Dia suka berpetualang? Letakkan boneka binatang yang berukuran cukup besar dan beraneka ragam di dalam ruangan bermainnya. Taruh boneka berbentuk pohon- pohonan, berikan meja dan kotak mainannya, lapisi kotak dengan kertas kado motif binatang. Buatlah beberapa macam kotak dengan mainan yang berbeda. Kadangkala isilah dengan set alat gambar, lain waktu isi dengan boneka dinosaurus atau kereta-keretaan,lego, piring kertas dan pernak-pernik lainnya. Berikan satu kotak untuk satu kali sesi bermain, sehingga anak Anda tidak akan bosan karena kotak yang diberikan akan berbeda-beda.

Sebisa mungkin carilah permainan di mana kreativitas sang anak dibutuhkan sehingga selain Anda melatih kreativitas mereka. Anda pun senang mendapatkan waktu bersenang-senang berdua.

Latihlah keingintahuannya
Sekali-kali, buatlah kreativitas yang memerlukan mereka berpikir dan mencari pengetahuan. Tanyalah pada mereka bagaimana cara kereta bergerak, mobil berjalan, planet berputar dan bagaimana terjadinya awan. Jika mereka tidak tahu, buatlah menjadi suatu proyek bagi mereka agar mereka mencari tahu dan menceritakannya kepada Anda saat mereka sudah menemukan jawabannya.

Jika anak Anda menyukai kegiatan bangun-membangun, katakanlah pada mereka tolong buatkan sebuah bangunan gedung bertingkat 5 dari lego mereka untuk Anda atau bangunan sekolah yang mereka impikan. Mereka bisa sibuk dan berpikir, sementara Anda bisa menyiapkan makanan atau membersihkan rumah.

Sebelum Anda menyuruh mereka untuk mencari tahu bagaimana mobil bisa berjalan, pastikan Anda mempunyai website yang mudah dimengerti anak-anak sebagai referensi. Katakanlah pada mereka untuk mencaritahu di mana harus mencari atau berikanlah kertas sehingga mereka bisa bercerita menurut versi mereka bagaimana mobil berjalan. Jika mereka salah, Anda bisa menceritakan bagaimana versi benarnya, tentu saja dengan kalimat yang mudah.

Banyak situs yang ditujukan untuk anak-anak sekaligus melatih ia berbahasa Inggris bila ia tak mengerti nantinya. Kunjungi situs seperti naturerocks.org yang bisa menyarankan apa yang harus Anda lakukan untuk membuat si kecil sibuk dengan dilengkapi kira-kira berapa lama yang Anda butuhkan dan disesuaikan dengan usia sang anak.

Biarkan rumah berantakan sekali waktu
Sebenarnya tak ada salahnya jika sekali-sekali Anda membiarkan rumah berantakan, dengan cara yang Anda maui tentu saja. Jika Anda mempunyai handuk lama, tirai usang, sendok kayu lama yang sudah tidak terpakai, berikanlah pada si kecil untuk ia gambari dengan lukisan-lukisan hasil karyanya. Biarkanlah mereka berimajinasi untuk membuatnya menjadi terlihat baru dan juga unik. Selain itu, dapat Anda pajang nantinya dan tentu si kecil semakin bersemangat untuk membuat Anda bangga.

Mintalah ia membuat cerita
Jika si kecil suka membaca, katakanlah pada mereka untuk membuat komik atau cerita menurut versinya dan bila perlu ada gambarnya. Berikanlah ia secarik kertas dan biarkanlah ia bercerita apa yang terjadi dengan si tokoh utama.

Anda mungkin tidak akan terbayang bahwa ia bisa menjadi sangat kritis dan mempunyai ide-ide unik yang lucu dan dapat diabadikan. Sekali-sekali, bila perlu suruhlah ia yang mendongeng dengan ceritanya nanti malam sebelum tidur.

dr.Intan Airlina Febiliawanti
Source : Kompas.com

BONDING BIKIN BAYI CERDAS
Author: Iim Rochimah | Posted at: 14:05 | Filed Under: Artikel Pendidikan Anak | 


Ternyata selain stimulasi dari alat dan nutrisi, kehangatan dari orangtua memiliki peran penting dalam perkembangan otak bayi. Caranya pun tidak sulit, dengan membangun ikatan dengan anak bisa lewat senyuman, pelukan dan kata-kata penuh cinta atau yang dikenal dengan istilah ”bonding”.

Untuk bayi yang baru lahir, segala hal yang ada disekitar nya akan terasa begitu baru. Dalam otak bayi yang baru lahir terdapat sekitar 100 juta sel, namun sel untuk berpikir, mengingat dan bergerak belum terbangun dengan sempurna. Bayi baru lahir membutuhkan rutinitas, lingkungan yang menjaga dan menenangkan, suara-suara penuh kasih dan banyak sentuhan penuh kasih.

Sentuhan manusia yang berulang-ulang seperti peluk,bicara,nyanyian dan ekspresi wajah akan membantu otak bayi berkembang. Tindakan-tindakan ini bisa memproduksi zat kimia dan harmoni yang membantu anak tumbuh optimal baik secara emosional dan fisik.

Kutipan : kompas.com



Ciri-Ciri Anak Berbakat
Author: Iim Rochimah | Posted at: 12:13 | Filed Under: Artikel Pendidikan Anak | 
Dalam bukunya, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Prof. Utami Munandar menuliskan indikator keberbakatan sebagai berikut:
* Ciri-ciri Intelektual/Belajar:
Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam (berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat), daya konsentrasi baik (perhatian tak mudah teralihkan), menguasai banyak bahan tentang berbagai topik, senang dan sering membaca, ungkapan diri lancar dan jelas, pengamat yang cermat, senang mempelajari kamus maupun peta dan ensiklopedi.

Cepat memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca pada usia lebih muda, daya abstraksi tinggi, selalu sibuk menangani berbagai hal.

* Ciri-ciri Kreativitas:
Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya.
Dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan anak-anak lain), dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).

* Ciri-ciri Motivasi:
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tak lekas putus asa), tak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tak cepat puas dengan prestasinya), menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah "orang dewasa" (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya).
Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak mudah melepaskan hal yang diyakini itu), mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian), senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak
Author: Iim Rochimah | Posted at: 16:13 | Filed Under: Tips Marawat Anak | 
Orang tua mana yang tak bangga bila punya anak yang HEBAT-cerdas, pintar, berprestasi, tumbuh sehat.dan PD (Percaya Diri).-adalah karakteristik anak yang menjadi dambaan semua orangtua…Tapi untuk menjadikan anak hebat itu gampang-gampang susah. Sebagai orang tua tentu harus memberikan perhatian, pendidikan, kasih sayang, dan semuanya…boleh di bilang apapun akan di lakukan dan diberikan orangtua demi si anak.


Gampang –gampang susah ?? karena untuk membangun karakteristik tumbuh kembang anak tergantung dari orangtua nya sendiri. Tidak cukup hanya dengan materi, pendidikan yg bagus tapi satu hal yang paling penting adalah membangun rasa percaya diri sang anak, bangga akan kemampuan yang dimiliki anak,dan orangtua harus bisa menghargai kemampuan sang anak tersebut. Walaupun mungkin tidak semua orangtua bisa langsung melakukan hal itu. Tetapi sekali lagi semboyan ” Demi anak “ marilah para orangtua belajar untuk membangun karakteristik anak menjadi lebih baik. Sepintar apapun si anak bila tidak dilandasi rasa percaya diri, tidak akan terbentuk. Begitu juga sebaliknya bila rasa percaya diri si anak sudah ada tapi orangtua dan sekitarnya tidak mendukung akan sama saja.

lingkungan dekat sang anak bisa orangtua, anggota keluarga yang lain ataupun pengasuh mulailah untuk menyatukan SATU KATA alias kompak dalam membangun rasa percaya diri anak.

Biarkan sang anak belajar untuk ber EKSPRESI dan ber APRESIASI. Beri kebebasan anak untuk mengeluarkan semua imajinasi, hal-hal yang ada dalam benaknya. Jangan dilarang apalagi sampai dimarahi. Kalau pun sang anak melakukan hal yang kurang berkenan menurut kacamata orang tua, berilah dia pengertian atau alasan kenapa orangtua melarang hal tersebut. Melarang bukan dengan cara menakut-nakuti sang anak lo….salah-salah si anak malah jadi trauma.

Para orangtua sekarang haruslah pandai-pandai memberi pengertian pada anak dengan melihat kemampuan rasa mengerti anak itu sendiri…anak belum sekolah (balita) beda yaaa dengan yang sudah sekolah. Inilah PR untuk para orangtua dalam mendidik anak…..

SELAMAT BERJUANG PARA AYAH IBU………!!!!@@@%%%****

Tips menghadapi anak sulit makan
Author: Iim Rochimah | Posted at: 23:57 | Filed Under: Tips Marawat Anak | 
Buah hati Anda susah makan atau sulit apabila dikasih makan? Ya itulah keseharian yang dialami sebagian orang tua dimana adakalanya buah hati anda tidak mau makan. Seringkali malah meminta makanan yang lain seperti jajan, sedangkan makanan pokok yang mempunyai nilai gizi yang baik susah untuk diberikan pada si kecil. Akibatnya orang tua kesal dan bingung menghadapinya hingga kerap memaksa dengan berbagai tindakan agak keras cenderung menakuti anak agar mau makan. Hal ini tentu kurang baik bagi si anak dan akan menjadikan acara makan merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan baginya.

Pada periode menyusui mungkin hal ini tidak akan terlalu terasa menjengkelkan karena apabila anak lapar masih cukup diberikan asupan ASI atau susu formula, tetapi me menginjak 6 bulan kelahirannya, orang tua sudah mulai memberikan makanan pendamping untuk melengkapi kebutuhan gizinnya. Diperiode ini sampai anak beranjak semakin besar dimana makanan tambahan yang diberikan semakin kasar dan dimasak sendiri, bisanya mulai muncul masalah kesulitan memberikan makan karena anak sudah hafal dengan makanannya dan mulai mengetahui makanan lain seperti jajanan, hingga anak menjadi sulit makan.

Penyebab anak sulit makan sangat beragam. Bisa karena gangguan penyakit, gangguan psikologis, maupun pembendaharaan citarasa yang terbatas. Untuk mengatasi bisa dilakukan beberapa cara agar selera makannya dapat terjaga terus menerus.

Menghadapi anak sulit makan, haruslah pandai-pandai bersiasat. Buatlah bentuk yang menarik untuk membangkitkan selera makannya, atau variasikan bahan yang digunakan. Tentu saja,nilai gizinya tetap harus diperhatikan.


Berikut Tips Menghadapi anak yang susah makan.
• Ciptakan suasana yang menyenangkan, jangan ada unsur paksaan sehingga menimbul kesan makan menjadi sesuatu yang menjengkelkan.
• Anda bisa bereksplorasi sendiri dengan mengikuti kesukaan anak terlebih dahulu, misalnya jika anak sedang bermain, bisa diarahkan dengan melibatkan unsur makanan dalam permainan tersebut.
• Ciptakan resep baru pada bahan-bahan yang tak disukai anak, misalnya anak tidak menyukai sayur, buatlah makanan dengan bahan sayur yang disulap menjadi makanan yang menggugah seleranya. Atau mungkin saja anak tidak menyukai nasi, sajikan nasi dengan cara menghias seperti boneka, badut, atau karakter binatang, bunga, dan sebagainya.
• Lakukan variasi menu makanan agar anak lebih tertarik mencoba makanan baru dengan bentuk yang atraktif.

Demikian tips tersebut semoga berguna bagi Anda para orang tua yang mempunyai kesulitan dalam menghadapi anak yang susah makan.

Tips Menjadikan Anak Pintar dan Genius
Author: Iim Rochimah | Posted at: 21:18 | Filed Under: Tips Mendidik Anak | 
Orang Tua pasti mengharapkan putra putrinya bisa tumbuh dan berkembang sehat sarta cerdas atau bahkan lebih dari itu pintar dan genius. Adalah suatu kebahagiaan tersendiri melihat anak tumbuh dan berkembang dengan maksimal, tidak hanya secara fisik namun juga jiwa dan pemikirannya sehingga diharapkan di masa depan dapat menjadi seorang yang sukses dan berhasil.

Kepintaran seorang bisa dibilang sebuah anugerah yang diberikan kepada anak tersebut. Tapi ternyata faktor yang mempengaruhi kepintaran seorang anak juga ditentukan oleh lingkungannya.

Ada banyak hal yang bisa membuat anak menjadi lebih pintar, tentunya selain dengan belajar di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi lebih pintar, seperti dikutip dari MSNNews, Sabtu (1/8/2009):

1. Bermain permainan yang berpikir
Catur, teka-teki silang dan sudoku selain menyenangkan juga mendukung strategi berpikir anak-anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks.

2. Bermain musik
Bermain musik selain menyenangkan juga bisa merangsang pertumbuhan otak kanan. Menurut sebuah studi di Universitas Toronto, diadakannya pelajaran musik bisa memberikan keuntungan dalam meningkatkan IQ anak dan performa akademisnya. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bermain musik maka efek yang dihasilkan juga semakin besar.

3. Pemberian ASI
ASI merupakan makanan otak yang paling dasar. Peneliti secara konsisten terus menunjukkan berbagai macam keuntungan ASI yang behubungan dengan pertumbuhan bayi. Anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif akan memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi ASI hanya beberapa bulan saja.

4. Membiasakan berolahraga
Para peneliti di Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Semakin bugar badan sang anak maka kemampuan dalam menerima pelajaran juga meningkat. Sebaiknya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik atau organisasi olahraga tertentu sesuai dengan minat anak.

5. Menyingkirkan makanan siap saji
Mengurangi asupan gula, lemak trans dari makanan siap saji dan menggantinya dengan makanan bergizi tinggi yang baik untuk perkembangan mental anak usia dini serta berfungsi dalam perkembangan motorik anak pada usia 1-2 tahun pertama. Contohnya anak-anak memerlukan zat besi untuk perkembangan jaringan otak yang sehat, anak yang kekurangan zat besi akan lambat dalam menerima rangsangan.

6. Mengembangkan rasa ingin tahu
Para ahli mengatakan orang tua yang menunjukkan rasa ingin tahunya pada anak akan mendorong anak untuk mencari ide-ide baru, sehingga merangsang anak untuk berpikir. Mengajari anak keterampilan baru serta pendidikan di luar rumah juga bisa mengembangkan rasa ingin tahu anak dan intelektualnya.

7. Budayakan membaca
Membaca adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif anak-anak dari segala usia. Cara ini bisa dimulai dengan sering membacakan anak dongeng sebelum tidur dan sering-seringlah memberikan anak hadiah buku yang bisa menarik perhatiannya.

8. Mengajarkan kepercayaan diri
Orang tua sebaiknya meningkatkan semangat dan optimisme anak-anak. Berpartisipasi dalam tim olahraga atau kegiatan sosial akan membantu meningkatkan kepercayaan diri sang anak diantara teman-temannya.

9. Memberikan sarapan yang sehat
Para peneliti meyakinkan bahwa mengonsumsi sarapan yang sehat akan meningkatkan memori dan konsentrasi anak dalam belajar. Anak-anak yang tidak dibiasakan sarapan cenderung lebih mudah marah dan kurang konsentrasi pada waktu belajar, sementara anak yang sarapan akan tetap fokus dan bergerak selama jam sekolah.

7 TIPS MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK
Author: Iim Rochimah | Posted at: 16:04 | Filed Under: Tips Mendidik Anak | 
Sebagai orangtua, kita pasti pernah berpikir kelak anak kita akan menjadi apa ? bagaimana kehidupan dia nanti. Apakah dia mampu menghadapi tantangan zaman, sekarang saja sudah sulit, apalagi nanti ? Pemikiran seperti itu memang terlalu jauh untuk dipikirkan sekarang malahan akan menjadi beban. Khawatir akan kemampuan anak memang tak ada yang tahu. Tapi alangkah lebih baik bila kita mempersiapkan mental anak dari sekarang, yaitu membangun rasa percaya diri anak adalah salah satu modal yang penting.

Penelitian membuktikan bahwa kesuksesan anak di masa depan baik itu di sekolah ataupun karirnya terjadi karena dia percaya akan kemampuannya. Unsur ini lebih besar mempengaruhi daripada kecerdasan, penghasilan keluarga, bahkan latar belakang budaya.
Maksud dari Percaya Diri bukan berarti sombong dan orang lain tak ada apa-apanya, arti sebenarnya adalah bagaimana kita bisa menghargai diri kita dan kemampuan yang dimiliki. Kita sadar bahwa kita punya sesuatu yang unik lain daripada yang lain yang bisa dibanggakan, sehingga kita bisa mengatakan bahwa ” Saya bangga dengan apa yang ada di diri saya ”.

Nah rasa seperti inilah yang harus sedini mungkin kita tanamkan pada anak, sulit memang ! kita orang dewasa saja terkadang masih punya perasaan tidak percaya diri. Tapi tak salah bila kita sama-sama belajar. Percaya ; setiap orang pasti punya mimpi dan untuk mewujudkan mimpi pasti melalui tantangan dan inilah hidup ! semboyan ” Hidup penuh tantangan, memang benar !”

Dengan rasa percaya diri yang dimiliki, anak akan mampu melewati tantangan, berani mengambil resiko, tidak takut gagal, justru akan muncul sikap positif thinking, berani berpendapat, bisa berpikir realistis dan bisa menghargai orang lain. ” Sama-sama belajar, orangtua dan anak ” itulah kunci dasar untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Menurut Sandi Schwartz – Pemerhati dan Penulis Keluarga – untuk membuat anak melakukan hal yang membanggakan dimulai dari orangtua dahulu. Contoh yang paling dekat dan mudah ditiru adalah keluarga dekat.

Ada7 tips yang bisa dilakukan untuk menanamkan rasa PD pada anak :
1. Mulai dari diri sendiri.
Jadilah orangtua yang optimis dan jangan banyak mengeluh. Orangtua yang percaya diri tercermin dari perkataan dan perbuatannya, segala sesuatu yang terjadi pada diri kita pasti selalu ada hikmahnya.
2. Abaikan Hal Kecil.
Jangan membebani diri dengan hal-hal kecil yang tidak ada gunanya. Setiap anak pasti akan melakukan kesalahan, tapi bila selama itu bisa ditolerir dan diperbaiki terima saja kesalahan tersebut. Dari sebuah kesalahan sang anak akan banyak belajar. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya dengan cara dia sendiri, bila diminta pendapat barulah orangtua menanggapi dengan bijak dan tak menghakimi.
3. Berpikir Positif
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif. Jangan membiasakan diri terbakar emosi, tapi berusaha lah untuk senyum dan belajar sedikit untuk melupakan dan akhirnya merasa ’plong’.
4. Memberikan Pujian
Berilah pujian pada anak bila ia sudah melakukan hal yang baik, mendapat prestasi, hargai hal-hal kecil yang sudah diraihnya. Dengan memberikan pujian anak akan menjadi semangat untuk bisa melakukannya lagi. Tak masalah memuji selama tak berlebihan karena ini bagus untuk perkembangannya.
5. Setiap Orang Berbeda.
Jangan pernah mencoba untuk membandingkan antara anak yang satu dengan yang lain sekalipun bersaudara – kembar -. Setiap anak punya karakter yang berbeda dan special. Dibandingkan dengan anak lain akan membuat mereka menjadi kecil hati dan sensitif. Anak kecil lebih peka lo..!
6. Berikan Kesempatan untuk memutuskan.
Membiasakan anak untuk berani berpendapat,berdebat,mempertahankan prinsip memberikan kesempatan anak untuk mengambil keputusan dan melibatkan anak dalam pemecahan masalah. Tentu koreksi dari orangtua tetap diperlukan.
7. Bebas berekspresi.
Terbiasa berpendapat bisa menumbuhkan anak untuk bebas berekspresi. Contoh : jangan pernah melarang anak untuk menangis karena dia anak laki-laki atau tertawa lepas karena dia anak perempuan. Menghardik bukan solusi yang tepat untuk menghentikan luapan emosi anak. Biarkan anak untuk menunjukkan ungkapan2 emosinya menurut caranya, justru cara ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Kamis, 09 Juni 2011
CARA HENTIKAN TANGISAN BAYI
Author: Iim Rochimah | Posted at: 17:13 | Filed Under: Tips Marawat Anak | 


Menjadi orangtua baru , belum memiliki pengalaman merawat bayi terkadang bikin emosi ayah bunda nya pasang surut. Melihat bayi nya tersenyum merasa mendapat hal yang luar biasa, tapi ketika melihat nya menangis perasaan cemas campur bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri kita sendiri. Aura kecemasan yang kita timbulkan akan dirasakan oleh sang bayi. Oleh karena itu tenangkan diri sendiri dulu barulah melakukan tindakan yang boleh dicoba seperti dibawah ini :


Cek apakah si kecil basah, lapar, atau mengantuk. Bisa juga ada yang dirasa kan sakit atau tidak nyaman . hal kecil seperti ini bisa membuat bayi jadi rewel.
Cobalah menggendong dengan ganti posisi yang berbeda. Biasanya ditidurkan diatas pangkuan tangan kita coba rubah dengan diberdirikan dan berpangku pada bahu . boleh dicoba juga dengan ditengkurapkan.
Belailah punggung bayi atau beri usapan pada dada, perut , kepala atau kaki nya. Sentuhan tangan orangtua bisa member kenyamanan pada sang bayi.
Ayun ayun ringan sang bayi juga boleh karena gerakan ini mengingatkan bayi ketika masih didalam perut ibunya (janin).
Bila orangtua nya mempelajari cara pijat bayi, bisa dipraktekkan.
Berusaha bernyanyi atau senandung kecil sambil menepuk nepuk pantat atau bahunya.

Bila semua ini sudah dilakukan dan bayi tak mempan tetap menagis juga, tindakan terakhir adalah coba letakkan bayi di dalam tempat tidurnya dan tinggalkan sejenak. Selain orangtua nya bisa menarik nafas sejenak untuk menghindari stress dan emosi, bayi pun juga merasa lelah dan tidak merasa nyaman oleh sentuhan orangtuanya. Jangan salah loh…walaupun bayi, dia juga butuh waktu untuk dia sendiri. Bila sudah mengantuk dan cape bayi pun akan tidur sendirinya….

SUSU FORMULA BERISIKO MENGANDUNG BAKTERI
Author: Iim Rochimah | Posted at: 14:01 | Filed Under: Artikel Kesehatan Anak | 
Susu formula memang menjadi salah satu media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, karena didalamnya mengandung komponen kimia yang juga diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Perlu diketahui bahwa semua susu formula berisiko mengandung bakteri. Bakteri E. sakazakii lebih dikenal karena sedang ramai dibicarakan dan efek negative yang ditimbulkannya. Padahal selain bakteri Enterobacter sakazakii didapat berbagai macam bakteri lain yang sering mengkontaminasi susu formula.

Menurut hasil penelitian IPB, menemukan sekitar 14% produk susu mengandung bakteri E. Sakazakii. Temuan ini sama dengan hasil penelitian dari USFDA (United States Food and Drug Administration) menyatakan bahwa susu formula positif mengandung E. Sakazakii dan bukan lah produk yang benar-benar steril.

Hasil penelitian ini membuat para orangtua di Indonesia menjadi khawatir dengan semua susu formula yang ada dan efek bahaya yang ditimbulkannya. Tidak usah panik yang berlebihan karena sebenarnya bakteri ini tidak berbahaya seperti yang dibayangkan dan diberitakan. Untuk kelompok anak yang sehat bakteri ini tidak akan mengganggu, tapi untuk anak yang mengalami kekebalan tubuh yang kurang memang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengancam jiwa.

Daripada sibuk mencari merk susu yang terkontaminasi dan mengganti dengan susu formula lain bukan lah cara yang tepat untuk menghindari bakteri. Mencari informasi yang benar adalah jalan yang terbaik, agar kita bisa tahu cara pencegahannya. Untuk saat ini pencegahan yang disarankan adalah bila membuat susu formula gunakan air panas bersuhu 70*C karena bisa mengakibatkan bakteri ini mati. Dilain pihak dengan ramainya pemberitaan bakteri E. Sakazakii ini kita bisa ambil dampak positifnya, yaitu mulai kembali memberdayakan ibu-ibu untuk memberikan ASI kepada balitanya. Seperti wacana diatas semua susu formula berisiko mengandung bakteri dan tidak steril. Sebaik-baiknya susu formula tetaplah lebih baik ASI yang jauh lebih bergizi dan steril.

Kutipan : kompas.com
Tips Menjadi Ayah yang Ideal Bagi Anak
Author: Iim Rochimah | Posted at: 18:59 | Filed Under: Tips Mendidik Anak | 

Jangan pernah berpikir bahwa peran seorang ayah sangat kecil bila dibandingkan dengan sosok ibu. Memang peran ibu dalam mengasuh anak porsinya lebih besar tapi sosok seorang ayah memberikan pengaruh yang sangat penting dalam perkembangan anak, seperti apapun kondisi sang ayah.

Sampai sejauh mana keberadaan ayah berpengaruh terhadap prilaku dan kebahagian hidup anak ? hasil penelitian menyatakan bahwa relasi yang terjalin antara anak dan ayah sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan rasa percaya diri anak. Prestasi di sekolah yang diraihnya dapat menjadi pondasi bagi terbentuknya kepuasaan hidup anak setelah dewasa nanti.

Peran ayah ( baik itu ayah biologis, ayah tiri atau pun sosok pengganti ayah ) bisa menjadi pendorong kuat terhadap segalah hal baik dan buruk dalam kehidupan sang anak.
Bagaimana menjadi ayah yang ideal untuk anak ? tidak sulit hanya perlu mencoba dan belajar untuk melakukannya.

1. Sediakan waktu dengan anak walaupun sesibuk apapun. Kebersamaan dengan ayah membuat anak merasa nyaman dan dicintai.
2. Menjadi pendengar yang baik apalagi pada saat anak membutuhkan teman bicara. lebih bagus lagi dilakukan secara rutin dan dengan kesadaran. Waktu yang digunakan benar-benar berkualitas dan focus untuk memperhatikan anak.
3. Semakin banyak waktu diluangkan dengan anak akan memberikan pengaruh positif pada anak. Tak perlu dengan hal-hal yang mahal dan mewah, aktivitas yang ringan-ringan yang bisa dilakukan sekitar rumah pun bisa menjadi istimewa bagi anak karena dilakukan bersama sang ayah.
4. Menyempatkan diri untuk mengantar atau menjemput anak sekolah. Bisa menjalin komunikasi dengan guru sehingga kita tahu perkembangan anak bila di sekolah. Seorang ayah yang peduli dengan pendidikan anak akan memberikan pengaruh positif anak untuk berprestasi.
5. Sekali-kali membantu istri untuk mengasuh anak, misalnya membacakan dongeng sebelum tidur. Di mata anak seorang ayah bisa dijadikan figur atau model bagi keluarga kelak dia dewasa. Untuk anak laki-laki bagaimana menunjukkan sebagai pria sejati. Untuk anak perempuan menunjukkan bagaimana seorang laki-laki memperlakukan wanita dengan baik.
6. Seorang ayah yang baik juga mampu memberi anak rasa percaya diri. Pengasuhan maupun prilaku yang buruk dari seorang ayah bisa berakibat terhadap rendahnya rasa percaya diri anak. Memang tidak akan langsung kelihatan, setelah anak dewasa barulah terlihat. Bila si anak banyak mengalami masalah, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan efek dari salah pengasuhan yang buruk di masa kecilnya. Bisa juga karena kurangnya perhatian dan pengasuhan dari ayah nya.
7. walaupun anak itu masih kecil atau belum mengerti apa-apa, tapi dia punya kepekaan terhadap situasi yang sedang dialaminya. Dia akan sangat “merasa” ketika ada penolakan, kekerasan sikap, maupun kritikan. Anak bisa merasakan apakah orang yang sedang bersamanya benar-benar pikiran dan hatinya fokus untuk dirinya atau tidak. Bila hal yang tidak menyenangkan ini sering di alami, maka akan timbul perasaan bahwa anak tersebut adalah sosok yang tidak berharga di mata keluarga. Perasaan seperti ini akan terus terekam kuat kelak dia dewasa .

harus diingat, bentuk-bentuk pengasuhan yang negative dari ayah sangat membekas dalam diri anak dan bisa mengakibatkan peyimpangan prilaku anak. Contoh : seorang anak yang mengalami tindak kekerasan dari ayah nya bisa berpengaruh terhadap benih-benih agresivitas dalam diri anak. Jadi untuk ayah berhati-hatilah dalam bertindak apalagi untuk anak. !!!!!

Source Image http://www.ehow.com

Jumat, 31 Juli 2009
Ingat..., Dongeng Sangat Penting bagi Anak
Author: Iim Rochimah | Posted at: 16:31 | Filed Under: Artikel Pendidikan Anak | 
Bercerita kepada seorang anak diyakini bisa membawa dampak yang lebih positif dibandingkan dengan membiarkan mereka mendengar dari media-media yang lebih modern, kata dr Irma Siregar, MSc SpKj, salah seorang psikiater.

Banyaknya pilihan media juga cenderung membuat orangtua membiarkan anaknya didongengi oleh film, acara TV, musik, buku, komik, internet, dan game yang belum tentu sesuai perkembangan usia mereka dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan orangtua kepada anaknya, demikian dikatakan Irma di Jayapura.

"Yang pertama-tama harus diingat adalah bahwa
bercerita tidak sama dengan membacakan cerita," katanya.

Bercerita lebih dari sekedar membacakan cerita, dalam bercerita, itu berarti kita menghidupkan kembali kisah dengan menggunakan beragam keterampilan dan alat bantu, seperti lewat gambar, boneka, pengubahan suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, menjadi sangat penting dalam proses bercerita.

"Yang paling membedakan bercerita dan membacakan cerita adalah dimungkinkannya interaksi antara pencerita dan pendengar dari awal hingga akhir aktivitas bercerita," ujarnya.

Menurut Irma, jika keterampilan, alat bantu, dapat digunakan dengan baik, banyak manfaat yang bisa diperoleh anak, dan juga orangtua sebagai pencerita.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan berbagi dan menciptakan pengalaman bersama anak dengan melalui bantuan cerita secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan anak menafsirkan peristiwa yang ada di luar pengalaman langsungnya.

"Anak tidak perlu mengalami sendiri kejadian-kejadian berbahaya untuk memahami adanya bahaya," katanya.

Untuk itu orangtua dituntut untuk dapat memperkenalkan pola bahasa lisan kepada anak. "Karena seorang anak butuh pengalaman yang luas mengenai bahasa agar bisa belajar membaca dan menjadi pembaca yang unggul.

"Bercerita merupakan alat yang prima untuk memperkenalkan anak dengan dunia bacaan yang menakjubkan," katanya.

Dengan bercerita, berarti orangtua telah membantu anaknya mengembangkan kemampuan pengelolaan dirinya melalui pemberian struktur bagi khayalan dan fantasinya.

Kamis, 09 Juni 2011
AGAR ANAK TIDAK TAKUT GELAP
Author: Iim Rochimah | Posted at: 17:28 | Filed Under: Artikel Bunda | 
Sebetulnya suatu hal yang normal bila si kecil punya rasa takut akan gelap. Pada usia balita, daya imajinasi anak sedang berkembang pesat. Kejadian yang dialaminya memberi kesan tersendiri buat anak. Dalam Pikiran seorang anak pasti menyatakan bahwa di kegelapan itu ada monster, hantu dan hal-hal yang menakutkan lain nya. Cenderung berpikiran negative terhadap sesuatu hal. Disinilah peran orantua untuk merubah dan meluruskan imajinasi anak tersebut.


Kita bisa membantu dengan penjelasan yang nyata, bahwa gelap itu tidak selamanya menakutkan malah bisa jadi tempat bermain yang asik, contoh ketika lampu mati, nyalakan senter ke dinding lalu kita membuat bayangan yang unik dari jari-jari tangan atau bantuan mainan kepunyaan nya sendiri. Lakukan sesuatu yang menarik yang lambat laun membuat pikiran nya berubah tentang kegelapan.

Penjelasan yang masuk akal bisa kita berikan misalnya pada saat anak hendak tidur disarankan lampu kamar tidak terang karena baik untuk kesehatan matanya. Ruangan yang tidak dipakai untuk beraktifitas ada baik nya lampu dimatikan saja, Selain juga pastinya bisa menghemat pengeluran rumah tangga.

Yang perlu diingat adalah orangtua sendiri jangan pernah menakut nakuti anak dengan kegelapan.
Berbelanja online Perlengkapan Atribut Palang Merah Remaha kunjungi website kami di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com



Baca Juga

Comments